Anak-Anak Khitan di Bogem



Setiap liburan sekolah, anak-anak usia SD, bahkan beberapa usia SMP, yang belum dikhitan pada memanfaatkan waktu liburnya untuk khitan. Di Jogja, salah satu tempat untuk khitan atau supit yang terkenal adalah di Bogem. Wuih, dari namanya saja sudah serem, yakni Bogem, akan tetapi ini hanyalah nama daerah yang berada di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Tepatnya Juru Supit Bogem.

Sebenarnya, ada saja yang khitan tidak bertepatan dengan liburan sekolah, namun ketika liburan sekolah jauh lebih ramai. Sebagaimana liburan sekolah tahun ini, tempat khitan yang didirikan oleh Alm. Raden Ngabehi Noto Pandoyo sejak tahun 1939 ini juga dipadati pengunjung. Tidak hanya anak-anak dari Daerah Istimewa Yogyakarta, bahkan yang dari luar kota juga banyak. Tempat khitan yang berada persis di sisi utara Jalan Solo – Jogja KM.16 itu semakin dipadati pengunjung karena ternyata yang mengantar anak-anak yang khitan itu tidak hanya orangtuanya; ada yang diantar kakek-neneknya, pakde-budhenya, bahkan ada yang diantar para tetangganya.


Agar pada saat datang ke tempat khitan sang anak tidak menunggu terlalu lama, biasanya beberapa hari atau sehari sebelumnya orangtuanya atau keluarga sudah mendaftar untuk khitan pada hari yang diinginkan. Pada saat datang, keluarga tinggal mendaftar ulang, setelah itu anak yang akan dikhitan dipakaikan sarung dan dilepas celana dalamnya, kemudian duduk di deret kursi antrian untuk memasuki ruang khitan. Urutan dipanggil ini sesuai dengan nomor daftar ulang ketika datang ke tempat khitan.





Pada saat memasuki ruang khitan tidak satu per satu anak dipanggil, akan tetapi langsung beberapa anak secara berkelompok. Ketika sang anak memasuki ruang khitan, keluarga menunggu di luar ruangan. Tidak lama kemudian, setelah anak selesai dikhitan, keluarga dipanggil dari pintu yang lain untuk memasuki ruang istirahat sementara setelah anak dikhitan. Di ruang inilah anak-anak berbaring di dipan-dipan yang tersedia. Dengan sukacita masing-masing keluarga menemui anaknya yang dikhitan. Lalu, ada petugas yang menerangkan kepada seluruh keluarga yang hadir di ruangan itu tentang bagaimana caranya merawat dan mengobati anaknya yang telah dikhitan.

Sumber: Akhmad Muhaimin Azzet

No comments:

Post a Comment